Bismillahirrahmanirrahim Rabbi Djidny Ilman Warzukni Fahman
catatan pena
this site the web

Tips, Trik, Target dan Strategi

image
image
image

Makanan yang Bikin Tetap Segar Selama Puasa

Berpuasa selama 14 jam sebenarnya tak lantas membuat tubuh lemas. Sumber energi bisa tersimpan baik dalam tubuh dan menjaga tubuh tetap segar, asalkan memilih dan mengatur makan dengan tepat. Bagi Anda yang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas tinggi, cadangan energi yang cukup pastinya sangat dibutuhkan.

Ahli Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan bahwa selama berpuasa, kadar energi dalam tubuh rendah karena tidak ada asupan sumber energi, yakni karbohidrat. Agar tubuh tetap segar, kuncinya menjaga kadar karbohidrat dalam darah tetap stabil dan tidak menurun drastis. Caranya dengan mengatur makan saat sahur dan berbuka puasa.

Pola makan saat sahur
Saat sahur, setelah bangun tidur, makanlah makanan lengkap. Perbanyak sayur dan buah, minum air putih empat gelas hingga waktu imsak, dan hindari gula -termasuk teh manis.

"Saat sahur, makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat. Mengonsumsi karbohidrat kompleks membuat penyerapan di saluran cerna lebih lambat sehingga tak mudah lapar. Hindari konsumsi lemak jelek dan jenuh (kolesterol tinggi), termasuk gorengan karena akan membuat cepat haus," kata dr Sam pada Kompas Female, Selasa (10/8/2010).

Sumber karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, kentang yang dimakan dengan kulitnya, atau roti gandum. Hindari karbohidrat simpleks seperti tepung dan gula. Sedangkan asupan protein bisa dari ikan atau ayam.

Saat sahur, hindari lemak dengan kolesterol tinggi seperti kuning telur, cumi, udang, kepiting, atau jeroan. Karenanya, saat sahur perbanyak makan sayur dan buah.

Menjelang imsak, tambah lagi asupan sumber energi karbohidrat kompleks dari buah berserat tinggi, seperti apel atau pir. Buah ini bisa dimakan langsung atau diblender (sari buah diminum bersama ampasnya) bersama kulitnya agar penyerapan oleh tubuh berlangsung perlahan dan menstabilkan gula darah. Pilihan buah lain bisa juga diganti dengan pisang dengan dimakan langsung.

"Jika banyak makan manis, termasuk teh manis, kadar gula darah memang akan melonjak naik namun akan cepat turun kembali. Siang menjelang sore tubuh sudah mulai lemas," imbuh dr Sam.

Pola makan ini akan membantu tubuh Anda menjaga sumber energi dan menstabilkan gula darah. Meskipun saat berpuasa, gula darah cenderung akan turun namun tidak drastis dengan pilihan makanan yang tepat. Pengaruhnya, aktivitas sepanjang hari tidak terganggu karena cadangan energi masih membuat tubuh segar hingga berbuka.

Pola makan saat berbuka puasa
Saat datang waktu berbuka, kadar gula darah semakin rendah. Sebaiknya segera berbuka untuk meningkatkan kembali energi agar tubuh tidak lemas. Anda masih ingin menjalankan ibadah shalat tarawih dengan tubuh segar, bukan?

Makan dan minum yang manis saat berbuka sangat dianjurkan, namun pilih makanan dan minuman yang sehat. Ganti teh manis atau kolak dengan jus buah (sari buah) agar kadar gula naik dan tubuh kembali berenergi.

"Pilih buah tanpa serat karena tubuh butuh penyerapan yang cepat, yakni buah yang banyak airnya seperti jeruk, melon, dan semangka," kata dr Sam, menambahkan setelah berbuka dengan jus (sari buah) lanjutkan dengan makanan lengkap, dengan porsi yang sama seperti saat sahur.

Usai shalat tarawih, konsumsi buah dan sayur mengandung karbohidrat kompleks. Kali ini jangan dijus, tetapi makan langsung atau diblender besama kulitnya, seperti saat sahur. Jangan lupa minum empat gelas air putih saat berbuka hingga menjelang tidur.

Berpuasa menyehatkan, apalagi dengan asupan yang sehat. Selamat berpuasa.

SERANGAN FAJAR

Mau bikin hidup Anda lebih bergairah? Lakukanlah Serangan Fajar! Bikinlah lawan Anda klepek-klepek (tak berdaya) dan mengakui strategi jitu Anda. Kalau Anda melakukannya dengan benar dan perhitungan matang, Anda akan mendapatkan kepuasan tiada tara. Hidup Anda siang harinya pun serasa lebih indah!
Bagi Anda yang sudah memiliki suami atau istri, serangan fajar adalah kegiatan yang mengasyikkan. Ya, bercinta di pagi hari itu enak rasanya. Jauh lebih enak daripada bercinta malam hari sepulang kerja. Mengapa demikian? Bercinta itu membutuhkan enegi yang sangat besar, karena melibatkan fisik dan psikis kita. Jika kita melakukan malam hari, bisa jadi tenaga kita telah terkuras habis karena melakukan aktifitas dari pagi hingga sore tanpa henti, sehingga hasilnya pun hanya menambah kelelahan saja. Namun jika kita melakukannya pagi hari, energi yang kita miliki masih full, seperti baterei handphone yang baru di-charge semalam. Pikiranpun masih segar, sehingga untuk bercinta pagi hari, secara kualitas dapat dikatakan ideal untuk kehidupan supersibuk masa kini.
Itu untuk urusan bercinta. Lha apa hubungannya dengan dunia bisnis? Nah, ini dia nih. Kita berbenturan lagi dengan tradisi dan budaya negeri ini. Sebenarnya strategi serangan fajar untuk bercinta itu juga sama saja jika diterapkan untuk berbisnis. Bahkan nasehat ini sudah datang sejak awal abad Masehi. Alam pun sudah mengajarkan demikian. Namun sebagian dari kita memaknai bahwa bangun pagi itu hanya wajib bagi para pekerja saja. Sedangkan bagi pengusaha dapat bangun tidur dan ngantor seenaknya. Benarkah demikian?
Kalau Anda menganggapnya benar, ya benar! Saya tidak menyalahkan Anda. Nah, sekarang tinggal bagaimana kitanya saja. Mau memperbaiki kualitas hidup kita ataukah meneruskan tradisi tiada henti? He...he....he..., kayak iklan saja. Tapi betul kok, tradisi itu tiada henti. Kalau tradisi berhenti, kita tidak punya budaya dong?!? Tapi masak budaya malas kita pelihara sih?
Apa iya, kita mau kalah sama ayam? Lho, Anda nggak pernah tahu kebisaaan ayam kan? Mana ada pengusaha yang piara ayam selain pengusaha ayam potong? Iya, nggak? Ayam itu bangun paling pagi. Coba ingat jam berapa ayam berkokok. Pada saat saya nulis tulisan yang sedang Anda baca ini, ayam jantan milik tetangga saya berkokok jam 4 pagi. Jam 5 pagi saya mulai mendengar suara ayam betina dan anak-anaknya mulai riuh rendah. Dulu jaman nenek saya masih hidup, ia selalu setia membukakan pintu kandang ayam setiap jam 5.30 supaya ayam itu dapat berkeliaran bebas mencari makan. Dan yang saya lihat sungguh menakjubkan! Ayam-ayam itu langsung menyebar ke segala penjuru mencari makan dengan gerakan yang sangat gesit. Suaranya dalam hitungan menit sudah tidak terdengar lagi.
Kalau Anda tiap hari makan daging ayam atau makan telor ayam, apapun kedudukan Anda, jangan remehkan filosofi ayam yang tradisinya melakukan serangan fajar ini. Kalau Anda masih suka bangun siang, maka sebelum Anda sempat keluar rumah mencari rejeki, rejeki yang ditebarkan Tuhan pada malam hari sudah dimakan ayam-ayam itu.
Jadi, bangun pagi itu bukan monopoli anak buah Anda. Saya punya banyak rekan pekerja yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Ada yang mulai keluar rumah jam 4 pagi untuk segera bergegas ketempat kerja. Namun saya juga banyak punya klien pengusaha yang dengan enaknya bangun tidur sesuka hatinya. Kejadian lucu yang sering saya alami adalah klien saya yang selalu memarahi anak buahnya yang datang terlambat, sedangkan dia sendiri tidak pernah memberi teladan untuk datang awal. Ironis kan?

Serangan fajar itu hanya dapat dilakukan jika telah dipersiapkan malam sebelumnya. Ini rahasianya : bekerjalah sebagaimana layaknya orang biasa pada pagi, siang hingga sore hari. Bekerjalah luar biasa pada malam hari ketika banyak orang bermimpi. Ketika orang masih bermimpi, kita sudah membuat mimpi kita menjadi kenyataan!

(Hukum Produktifitas, Ekotama, Agustus 2009)

Bagi kita yang punya usaha, mencari rejeki lebih awal tentunya lebih baik. Pagi hari itu pikiran sangat fresh, belum terkontaminasi polusi dunia sibuk kita, cocok untuk bikin strategi yang akan dilaksanakan hari itu. Pagi hari fisik juga sangat fresh, dipakai bekerja lebih kuat daripada malam hari. Dan yang penting, Anda sudah melakukan start sebelum orang lain melakukan start. Lakukan Serangan Fajar! Dapat dipastikan, jika Anda konsisten, Anda akan dapat sampai finish duluan.
Yang bikin kita nggak bisa bangun pagi itu kan tradisi kita ikut-ikutan dugem malam harinya, baik itu dugem beneran atau lobi-lobi. Padahal kalau kita bisa ngatur waktunya, semua bisa selesai sebelum jam 10 malam. Dugem itu juga bukan tradisi kita, itu tradisi konsumtif, merusak raga dan sama sekali tidak ada unsur rekreatifnya. Jadi kalau kita kesana itu yang kita dapati adalah cerminan diri kita sendiri, wajah pengecut kita yang melarikan diri dari kesumpekan hidup tetapi bukan untuk menuntaskan masalah. Saya sering memberikan saran kepada klien saya, daripada dugem dan kurang tidur, lebih baik membiasakan tidur awal. Setelah itu, khusus hari Sabtu dan Minggu HP dimatikan dan pergilah ketempat-tempat rekreasi yang disukai bersama orang-orang yang kita cintai. Sehat, kan?
Saya akui, memang tidak mudah merubah tradisi. Apalagi itu sudah menjadi budaya disekitar kita. Saya pernah terjebak disitu. Namun setelah saya rasakan selama beberapa tahun, metabolisme tubuh saya jadi kacau. Akhirnya saya biasakan nulis pagi hari sebelum ketemu klien siang harinya. Tulisan yang Anda baca ini saya buat antara jam 4 sampai dengan 5.30 pagi.
Nah, ayo lakukan serangan fajar. Anda bisa mengalahkan tiga musuh Anda sekaligus. Pertama, musuh dalam selimut Anda. Kedua, musuh bisnis Anda. Ketiga, musuh budaya Anda! Apalagi yang ditunggu?!? Bukankah kebaikan itu datang dari diri kita sendiri, bukan dari orang lain?
Subhaanaka Allahuma Wabihamdika Ashaduallailaha Illa Anta Astagfiruka Waatuubu Ilaih
 

Kutipan Unik :

masih ku ingat selalu saat kau berjanji padaku takkan pernah ada cinta yang lainnya terasa begitu indah tapi semua berbeda saat kau kenali dirinya sadarkah dirimu diriku terluka saat kau sebut namanya aku memang manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah namun di hatiku hanya satu cinta untukmu luar biasa andaikan saja kau tahu aku takkan mudah berubah aku kan bertahan selalu bertahan sampai waktu memanggilku kemanakah dirimu yang dulu cinta aku dimanakah dirimu yang selalu merindukanku namun di hatiku hanya satu cinta untukmu luar biasa cinta untukmu luar biasa